DJOU DAN OLEH-OLEH DARI ROMA
Kepada Almharum Rm. Yohanes Djou
Niron, Pr
Saat kembali
studi dari kota tua Roma
Djou tak
hanya memikul Logos dalam kantong
punggungnya
Tapi juga
Salib yang ia tancap di rongga dada
Menikam bukit
jantung misionernya
Bersama itu
dikemasnya Camera Digital ukuran sedang dan DVD-Player
Sering
dipinjamkannya Camera itu kepada kami
Memotret
panorama kebun kopi
Yang harum
bunganya menembus pendopo patres
Hingga kamar
belakang dan bilik-bilik seminaris
Bau pengap
bercampur asap rokok dan ketenggi
Juga lahar
dan asap belerang dari bara asmara
Gunung Lewo
Tobi laki-kali dan perempuan yang hampir setiap
malam
bercinta dalam gelap-gelap
memberi
subur pada rahim Lembah Hokeng, buah
pada semai San Dominggo
Membidik
dengan Camera pada rimbun sawo coklat-hijau, mangga,
rambutan,
salak, jambu, alpukat yang selalu menggoda mata
Tak lupa
kami memotret wajah Djou yang teduh, sambil kami menyusu Logos dari punggungnya
Serta
belajar bagaimana meminum dari cawan
Dengan
DVD-Playernya kami dikumpulkan dalam kamar maupun aula
Menonton fim-film
dalam bahasa Inggris dan Italia
Tentang jejak
para jejaka yang jatuh cinta pada Sophie di
Yunani dan Romawi
Juga tentang
misi pembebasan dari seorang Pemuda asal Nazaret
Dan Djou
setia menerjemahkannya buat kami
Tujuh tahun
silam tak sengaja aku berjumpa dengan Djou di Ritapiret
Tubuhnya
memang makin kurus, tapi Logos yang
ia tanam telah tumbuh
di ubun-ubun
kepala. DVD-Player dan Camera Digital tak lagi kulihat
Tapi di bola
matanya kusaksikan orang-orang datang dan pergi
Menjumpainya
di pantai wajah, pelabuhan tenang bagi yang mencari
Juga
jejak-jejak di telapak tangan dan kaki bahasakan beribu kisah kasih
Dan aku
ditantang untuk menterjemahkan semuanya
Bukan untuk
Djou, tapi buat aku sendiri
Itu
oleh-oleh terindah Djou sekembalinya dari Roma
Yang ia
wariskan di jalan pulang ke kota Allah,
Logos yang ia gemari dan gentari,
di jalan
kembalinya – dan kembali semua kita – menuju kekal
yang misteri
selalu
Selamat
Jalan Guru dan Pembinaku
Semoga Terang
Kekal menyinarimu
Dari mantan anak didikmu di SMA
Seminari San Dominggo Hokeng
Vian Lein