PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

11 February 2018

DJOU DAN OLEH-OLEH DARI ROMA


DJOU DAN OLEH-OLEH DARI ROMA
Kepada Almharum Rm. Yohanes Djou Niron, Pr


Saat kembali studi dari kota tua Roma
Djou tak hanya memikul Logos dalam kantong punggungnya
Tapi juga Salib yang ia tancap di rongga dada
Menikam bukit jantung misionernya
Bersama itu dikemasnya Camera Digital  ukuran sedang dan  DVD-Player

Sering dipinjamkannya Camera itu kepada kami
Memotret panorama kebun kopi 
Yang harum bunganya menembus pendopo patres 
Hingga kamar belakang dan bilik-bilik seminaris
Bau pengap bercampur asap rokok dan ketenggi
Juga lahar dan asap belerang dari bara asmara 
Gunung Lewo Tobi laki-kali dan perempuan yang hampir setiap 
malam bercinta dalam gelap-gelap
memberi subur pada rahim Lembah Hokeng, buah pada semai San Dominggo
Membidik dengan Camera pada rimbun sawo coklat-hijau, mangga,
rambutan, salak, jambu, alpukat yang selalu menggoda mata 
Tak lupa kami memotret wajah Djou yang teduh, sambil kami menyusu Logos dari  punggungnya
Serta belajar bagaimana meminum dari cawan

Dengan DVD-Playernya kami dikumpulkan dalam kamar maupun aula
Menonton fim-film dalam bahasa Inggris dan Italia
Tentang jejak para jejaka yang jatuh cinta pada Sophie di Yunani dan Romawi
Juga tentang misi pembebasan dari seorang Pemuda asal Nazaret
Dan Djou setia menerjemahkannya buat kami

Tujuh tahun silam tak sengaja aku berjumpa dengan Djou di Ritapiret
Tubuhnya memang makin kurus, tapi Logos yang ia tanam telah tumbuh 
di ubun-ubun kepala. DVD-Player dan Camera Digital tak lagi kulihat
Tapi di bola matanya kusaksikan orang-orang datang dan pergi
Menjumpainya di pantai wajah, pelabuhan tenang bagi yang mencari
Juga jejak-jejak di telapak tangan dan kaki bahasakan beribu kisah kasih
Dan aku ditantang untuk menterjemahkan semuanya
Bukan untuk Djou, tapi buat aku sendiri

Itu oleh-oleh terindah Djou sekembalinya dari Roma
Yang ia wariskan di jalan pulang ke kota Allah, 
Logos yang ia gemari dan gentari,
di jalan kembalinya – dan kembali semua kita – menuju kekal
yang misteri selalu

Selamat Jalan Guru dan Pembinaku
Semoga Terang Kekal menyinarimu

Dari mantan anak didikmu di SMA Seminari San Dominggo Hokeng
Vian Lein



No comments:

Post a Comment