Untuk Larantuka
Julia,
Hari ini angin mengirim kabar
Tentang dahan yang patah
Setelah kemarin mereka bertengkar
Tentang camar yang mati dipanah
„Mengapa engkau tak mengubah
arah anak-anak panah
Sebelum mereka menembus sangkar?“,
Tanya dahan dengan urat gemetar
„Mataku dan mata panah kadang tak searah
Dan busur mereka membuncit angin serakah.
Lalu, mengapa tak kau sembunyikan camar
di balik rahasia wajah daun dan rambutmu yang belukar?“,
„Semuanya telah ditebas luka, rontok di musim-musim yang membakar,
dan aku pun akan segera digusur
setelah lengan-lenganku patah menimang petir
dan kakiku tak kuat lagi menopang kemarau yang selalu
bertengger di pucuk-pucuk nasib yang layu
sebelum mekar seperti dahulu
VL_30.01.2018
Ilustrasi Gambar: Scott's Blog |
No comments:
Post a Comment