SINAMOT UNTUK HASIAN*
Hasian,
Aku melamarmu malam ini dengan sepotong rembulan yang hampir
tenggelam
Di rahim Toba mengeram gugur-gugur awan musim
Di bibir Samosir meredam gemuruh dalam sunyinya mengeja
semesta
Tak perlu mencibir pada badai dan gelombang pesisir yang
berpesta
Kepada Inang* di serambi Bolon* menimang mimpimu
Kepada Amang* di padang luas matahari mencangkul musim
Aku datang meminangmu sendiri bagai tamu
Berdiri di ambang kosong `tuk bertemu
Aku yang tunggal dan tubuh yang sendiri
Berlayar ke gelombang matamu camar berperi
Sebelum bulan ini hanyut di karang-karang bikin nyeri
Agar malam tak lagi luka berperih
Dan kita terdampar di daratan sunyi
Ulos* mesti melingkar mulus
Seperti serat jiwa berurai tulus
Gerak tangan dan hentak kaki berirama tor-tor* harus pasti
Sagala tindak tanduk mesti berarti
Mari kita bertepuk hati, jangan lagi memendam mati
Mari kita berpeluk lagi, sebelum kita terpisah mati
Itu Sinamot paling berarti, itu Mangadati* paling sakti
07.06.2017
Hasian : Sayang
Inang : Ibu/Mama
Amang : Bapa/Ayah
Bolon : Rumah Bolon – Rumah adat suku Batak
Ulos : Sarung/Selendang dalam busana khas
masyarakat Batak
Tor-tor : Salah satu
jenis tarian dalam adat Batak
Mangadati : Acara Adat (Meng-adat-i) dalam kultur
Batak, misalnya pesta adat pernikahan
Foto: Pariwisatasumut.net
No comments:
Post a Comment