PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

15 August 2011

MAKAM TANPA NAMA

PUSARA TAK BERNAMA

Kucipta hening 
antara pusara tanpa nama
Sematkan duka
pada daging menjelma sejarah
tiada dupa mewangi
Menulis belasungkawa
di atas tumpukan tulang tak terbilang
meski engkau tak membacanya
Dan jiwaku terbantai diam
mendengar teriak minta tolong
Hati gemetar dipagut rindumu
pada nafas dibawa lari


Seakan terkubur raga dalam kelam sejarahmu
Akhhhh.....,
kupinta maaf meski selalu terlambat
Bukan hanya sejarahmu
Sejarah kita, sejarah anak cucu kita
meski tahun-tahun perkawinan dan cerai kita sudah kulupa
Tapi kita terlahir dari satu rahim sejarah 
Biar tak kuulang puisi ini
Semua berakhir di atas pusara tak dikenal
Di baris doa mengenang,
dan ayat-ayat cinta mengalung

Berlin, Agustus 2011


    Foto: Makam-makam pada sebuah Museum di Berlin
       untuk mengenang para  korban yang dibunuh (6 Juta korban)
       akibat kekejaman NAZI 1933-1945

No comments:

Post a Comment