PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

29 October 2010

KELANA KATA

KELANA KATA

Aku kelana KATA
Menyusuri rongga malam dengan lentera purba
Warisan kakek

Merangkak pada bukit
Mengejar Matahari yang belum lagi terbit
Karena kata kakek, KATA itu ada di garis-garis sunyi
Pada ruas-ruas cahayanya

Akh,…
Ada hati terbelenggu
Menjerit di kelamnya malam
Mengaduh antara serpihan dosa
Terpojok dalam keterasingan
… … …
Aku tak peduli,
Karena matahari hampir terbit
Dan aku harus mendengar dari kesunyiannya merentang usiaku
Tunggu aku kembali

Aku bersemadi dalam kekosongan jiwa
Dalam kebeningan budi
Perlahan mendengar KATA dengan mata yang masih terkatup
Terpantul dari ruas-ruas cahaya, menggema di dinding jiwa
Hingga aku sadar dan tahu
Lenteraku telah padam
Dan kini kugenggam cahaya abadi
dalam guratan KATA yang kupunyai

Akh, aku ini bentara KATA
Aku harus kembali ke dusun terpencil
Membawa Cahaya KATA yang telah kupunyai
Agar terurai segala belenggu
Cair segala kebekuan
Dan rintihan sukma terhenti

Lebarkan pintu rumah dan jendelamu
Karena aku datang membawa cahaya KATA


Vianney Leyn
Nita Pleat

No comments:

Post a Comment