PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

24 November 2016

PURNAMA CINTA

PURNAMA CINTA

Di bawah kibaran purnama  kita rayakan cinta  
Di atas taburan musim gugur membadai
Dari pohon-pohon rindu meranggas gigil cemburu kita
Dimabuk tumpah gerimis yang kita aduk bersama anggur merah dara
Dalam cawan dahaga perantau-pengungsi digadai

Quelle: https://www.allmystery.de/i/tcbd3ca_der-erste-kuss.jpg 
Jangan kau cium di lain tempat, cukup saja di bibir
Dari sana mengalir ke muara hati dalam
Jangan terlalu terpaksa, tapi juga jangan bebas liar
Jangan dengan lidah yang terus diam

Jangan sebentar saja, tapi juga jangan terlalu lama
Itu menggemaskan, itu membosankan
Berisik jangan kau bunyikan, hening kau gaduhkan jangan
Berteduh di aliran nafas, bernaung di dekap rasa

Jangan terlalu dekat, jangan terlalu jauh
Ini bikin gugup, bikin tersiksa
Jangan terlalu kering, jangan terlalu basah

Jangan terlalu kasar, jangan terlalu lembut
Kali ini tak lagi nyasar, tak lagi meleset
hingga gigil rindu kita jatuh ke dalam pagi
Yang menyimpan hangat dekap kita erat-lekat

Di luar sana,
purnama disayat kabut

Mülldorf, 17 November 2016

No comments:

Post a Comment