PURNAMA CINTA
Di bawah kibaran purnama kita rayakan cinta
Di atas taburan musim gugur membadai
Dari pohon-pohon rindu meranggas
gigil cemburu kita
Dimabuk tumpah gerimis yang kita
aduk bersama anggur merah dara
Dalam cawan dahaga
perantau-pengungsi digadai
Quelle: https://www.allmystery.de/i/tcbd3ca_der-erste-kuss.jpg |
Jangan kau cium di lain tempat,
cukup saja di bibir
Dari sana mengalir ke muara hati
dalam
Jangan terlalu terpaksa, tapi
juga jangan bebas liar
Jangan dengan lidah yang terus
diam
Jangan sebentar saja, tapi juga
jangan terlalu lama
Itu menggemaskan, itu membosankan
Berisik jangan kau bunyikan,
hening kau gaduhkan jangan
Berteduh di aliran nafas,
bernaung di dekap rasa
Jangan terlalu dekat, jangan
terlalu jauh
Ini bikin gugup, bikin tersiksa
Jangan terlalu kering, jangan
terlalu basah
Jangan terlalu kasar, jangan
terlalu lembut
Kali ini tak lagi nyasar, tak
lagi meleset
hingga gigil rindu kita jatuh ke
dalam pagi
Yang menyimpan hangat dekap kita
erat-lekat
Di luar sana,
purnama disayat kabut
Mülldorf, 17 November 2016
No comments:
Post a Comment