"Mandait" (bahasa batak) berarti: memungut, mengumpulkan. "Morit" (bahasa Lamaholot-Flores Timur) yang berarti: Hidup, Kehidupan. "Mandait Morit" merupakan sebuah narasi kehidupan yang dipungut-dikumpulkan di jalan waktu, yang tercecer di ruang-ruang kehidupan untuk dibagi, dikisahkan, baik dalam bentuk teks, audio maupun audio-visual, sebagaimana moto Mandait Morit: Berbagi KISAH, Berbagi KASIH. Gedankensplitter | Yang Tercecer | Mandait Morit
Labels
- ANTOLOGI PUISI 2010 (3)
- CATATAN LEPAS (40)
- Chord (1)
- Galeri LenSA (10)
- GEDICHTE (16)
- Goodnes of God (1)
- Güte von Gott (1)
- LAGU/LIEDER (6)
- Link Sastra (4)
- Lirik (1)
- OPINI (61)
- PRESSE (7)
- PUSTAKA LAMAHOLOT (9)
- RENUNGAN (19)
- Ruang Puisi (191)
- SERAMBI PARA PAKAR (11)
- WISSENSCHAFT (8)
PENULIS - AUTOR
- Gedankensplitter | Yang Tercecer | Mandait Morit
- Gera, Thüringen, Germany
- Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman
SUARA - KODA
KODAPana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.
13 September 2014
Rembulan di atas Colosseum
Rembulan di atas Colosseum
Julia,
malam ini kususuri lorong tanpa nama
di antara bongkahan batu tua
tertimbun di bawah cahaya rembulan
Mengenang wajahmu pada dinding malam
yang sebentar lagi runtuh
bersama butiran debu di tepian Colosseum
¨Aku telat datang mencumbuimu di kota tua
Sementara rindumu telah kau kuburkan
di bawah puing-puingnya ...¨
Julia,
Rembulan masih genit merayu
Seperti orang Bangladesh itu
Menawar selempang buat hidup istri dan anaknya
Ingin pula kurayu jiwamu merayakan cinta dan bulan madu di Jalur Gaza
Tapi, apakah itu mungkin
Sementara rembulan hampir jatuh di balik Colosseum
Hanya kudekap malamku yang kian gelisah
sambil nyanyikan rindu bersama pengungsi
yang kehilangan kampung halaman
Suatu Malam, di Tepian Colosseum
Roma, 05. September 2014
Vianney Leyn
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment