TAK ADA ALASAN UNTUK TIDAK BAHAGIA
Julia,
Menerawang
kembali tapak-tapak ziarah kehidupan yang telah kau tinggalkan pada dinding
waktu lampau sembari mengingat dan menghitung-hitung narasi kebahagiaan yang
telah tercatat pada helai- helai hari hidupmu, menghantarmu pada suatu
keyakinan: „Tak ada alasan untuk tidak bahagia dalam hidup“. Keyakinan bahwa „Tak
ada alasan untuk tidak bahagia“ ini juga memberiku kesadaran, bahwa kebahagiaan
itu bukan sekedar keinginan tetapi
lebih sebagai sebuah kebutuhan. Frase
„tak ada alasan“ menyiratkan bahasa kerinduan pada apa yang semestinya ada pada
hidup dan kehidupan.

Julia,
Terima kasih,
karena engkau telah mengajarku untuk tak lupa bahagia. Terima kasih, karena
engkau telah menjadi bagian dari kebahagiaanku.
Mari, kita
berterima kasih dan bersyukur kepada Sang Pemberi Hidup. Terima Kasih, bahwa
kita bisa bersyukur dan berterima kasih!
Terima Kasih!
----------
Bild-Quelle: http://www.schoene-bibelverse.de/die-sollen-dem-herrn-danken-fuer-seine-guete-und-fuer-seine-wunder-die-er-den-menschenkindern-tut-1370/
No comments:
Post a Comment