PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

22 November 2014

00:00 Uhr

00:00 Uhr


Um 00:00 Uhr

Es war dunkel – Licht war aus

Und an den Rahmen deiner Tür kloppte ich

„Bist du schläfrig?“

Du sahst mich lächelnd an

 „Vielleicht sagt ein kleines Lächeln schon viel“,

dachte ich…

Aber Spuren deiner Augen verstand ich nicht


Das Licht ist wieder an

Aber meine Träume sind noch


unter Decke begraben


Viananey Leyn
Sankt Augustin, 21 November 2014

BAIT-BAIT GALAU

BAIT-BAIT GALAU


Julia,

Senandung rinai hujan di langit November

terus menebar aroma dedaunan dan ranting kering

dan terkadang membuatku gigil dalam kebasahan

aku kewalahan memungut jejak kisahmu yang gugur

pada tiap penggalan waktu dan musim

yang kau tinggalkan pada tapak-tapak ingatanku


Aku tahu, itu mustahil

Untuk mengulang kembali kisah itu

Seperti dedaunan musim gugur

Yang akan didaur kembali menjadi tanah,

atau mungkin juga jadi air, api atau pun udara

Aku hanya ingin mengurai rasa,

ya, lebih tepat mengurai galau-gelisahku

Yang perlahan gugur bersama dedaunan

Dan jatuh berkejaran seperti rintik hujan

Yang terpelanting pada atap rumah, batu,

atau kulit orang-orang jalan

Gelisah tentangmu,

tentang kekasihmu jauh di pulau

tentang ibumu yang sering cemberut

menohok batinmu dengan kata

tentang „anak-anakmu“ yang cacat

dan tidak lagi ke sekolah

Tentang senyummu

Yang mungkin telah beku dipanggang dingin


Julia,

kirimkan aku kabarmu

setelah kamu membaca bait-bait rasaku ini



Vianney Leyn
Sankt Augustin, 21 November 2014


03 November 2014

PUISI DIAM (Untuk mereka yang berDIAM di keabadian)

DIAM




Malam ini tanpa bintang,

malam penuh kenangan

Hanya bulan patah pada jejer 

tata surya, malam memoria



Malam ini malam sembahyang, dengan larik doa tak terucap

Malam ini tanpa suara-tanpa kata, diam mengurai jejakmu

Di antara helai daun musim gugur  

Diam mengukir wajahmu pada langit malam

Diam di tepian nisan yang kubangun di pojok doa

Diam … diam … dan diam …..     



Untuk mereka yang berDIAM di keabadian 

Vianney L.  


02 November 2014