BAIT-BAIT
GALAU
Julia,
Senandung rinai hujan di langit November
terus menebar aroma dedaunan dan ranting kering
dan terkadang membuatku gigil dalam kebasahan
aku kewalahan memungut jejak kisahmu yang gugur
pada tiap penggalan waktu dan musim
yang kau tinggalkan pada tapak-tapak ingatanku
Aku tahu, itu mustahil
Untuk mengulang kembali kisah itu
Seperti dedaunan musim gugur
Yang akan didaur kembali menjadi tanah,
atau mungkin juga jadi air, api atau pun udara
Aku hanya ingin mengurai rasa,
ya, lebih tepat mengurai galau-gelisahku
Yang perlahan gugur bersama dedaunan
Dan jatuh berkejaran seperti rintik hujan
Yang terpelanting pada atap rumah, batu,
atau kulit orang-orang jalan
Gelisah tentangmu,
tentang kekasihmu jauh di pulau
tentang ibumu yang sering cemberut
menohok batinmu dengan kata
tentang „anak-anakmu“ yang cacat
dan tidak lagi ke sekolah
Tentang senyummu
Yang mungkin telah beku dipanggang dingin
Julia,
kirimkan aku kabarmu
setelah kamu membaca bait-bait rasaku ini
Vianney Leyn
Sankt Augustin, 21 November 2014
No comments:
Post a Comment