DI BALIK SALJU
Tuhanku sayang,
dalam gigil rindu maha rindu
kupanggil namanya
PadaMu jua kupanjatkan madah rindu pagi ini
Lewat angin yang gemetar
Antara buturin salju yang luruh
Tiada kata terdengar
Tiada suara terbaca
Tiada jawab terpuaskan
Mungkinkah mata hati,
kuping yang menawan lembut,
dan bibir yang terus merekah itu turut beku
bersama gundukan salju di luar sana???
(Di balik „dinginnya Salju“ Januari)
No comments:
Post a Comment