PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

26 May 2019

“Pada Masa Itu ...” In memoriam Paul Sabon Nama

“Pada Masa Itu ...”
Paul Sabon Nama
Dosen Kitab Suci Profesional 1967-1977
Pengawal Pembentukan STF(T)K Ledalero

John Mansford Prior


Sejak awal 1960an komunitas Ledalero tergoncang oleh pertentangan antara dosen yang berasal dari Belanda dan beberapa dosen muda dari Indonesia. Orang Belanda, yang masih memegang kekuasaan di Provinsi SVD Ende dan di Seminari Ledalero, mengambil langkah memindahkan dosen Indonesia dari seminari. Tahun 1963 Mige Raya (1928-2011), dosen teologi sejak tahun 1958 dipindahkan ke Papua. Puncaknya terjadi pada tahun 1966 ketika lagi tiga dosen dipindahkan dari Ledalero: Stefanus Kopong Keda (1924-2001) dosen liturgi praktis 1964-1966;1 Clemens Pareira (1926-1970) dosen filsafat 1963-1966, dipindahkan ke Maumere; dan Lambert Padji Seran (1930-2007) dosen sejarah Gereja 1964-1966, dipindahkan ke Lembata.2 Dalam seketika gerakan “indonesianisasi” yang diilhami pembaruan Konsili Vatikan II (1962-1965) dan yang dipelopori dosen-dosen muda ini dihentikan.3 Mengutip Sabon.

Selengkapnya: klik link di bawah ini!

No comments:

Post a Comment