Penulis :
Ernst Vatter
Penerbit :
Nusa Indah
Terjemahan dari : Ata Kiwan – Unbekannte Bergvölker im tropischen Holland (Leipzig:
1932)
Ata Kiwan
merupakan sapaan yang diberikan kepada masyarakat etnis Flores Timur dan
Lembata sebelum masuknya pengaruh modernisasi. Etnis ini juga dikenal dengan
sebutan Lamaholot. Ciri-ciri fisik anggota masyarakat etnis ini adalah berambut
keriting dan berkulit gelap. Di samping itu, masyarakat ini sangat kental
menjaga nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang terpadu dalam ikatan mesra
melalui hubungan keagamaan dan pemerintahan. Fakta empiris ini memberi gambaran
yang benderang bahwa pada zaman mondial ini, khazanah budaya masih menjadi
sesuatu yang bernilai tinggi dan luhur sehingga sangat perlu dijaga, dirawat,
dipelihara, dan dikenang dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Buku ini
mengupas khazanah budaya dalam peradaban masyarakat Flores Timur
(Lamaholot) yang pada zaman purbakala merupakan salah satu daerah Kepulauan
Sunda Kecil yang kini ‘hampir tidak dikenal orang! Ata Kiwan
memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan cikal bakal
nilai-nilai khazanah budaya yang sampai saat ini masih melekat erat dalam diri
‘Ata Kiwan Modern’ – masyarakat Flores Timur dan Lembata. Merebak dan meluasnya
peradaban modern tidak serta merta mementahkan Ata Kiwan yang memegang teguh
adat dan kebiasaan yang merupakan simbol keluhuran martabat Ata Kiwan. Hal ini
dapat dilihat dari cara dan proses mengakui adanya yang ‘lebih tinggi’,
menghidupi kehidupan hingga melepaskan kematian seseorang dan bagaimana
memelihara dan mencintai alam yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Ata
Kiwan.
Untuk
membantu pembaca berkenalan lebih mendalam tentang Ata Kiwan – masyarakat
Flores Timur dan Lembata, buku ini coba memaparkan berbagai gambaran transparan
tentang ciri-ciri, adat, kebiasaan, hubungan masyarakat dengan agama,
pemerintahan, dan alam serta nilai-nilai hidup lainnya dalam masyarakat Flores
Timur dan Lembata yang ‘hampir tidak dikenal orang. Oleh karena
itu, buku ini layak dijadikan referensi dalam mempelajari, mengenal dan
memahami khazanah budaya dan peradaban bangsa Indonesia pada umumnya dan
masyarakat Flores Timur khususnya. (Toko
Buku Daun Lontar)
No comments:
Post a Comment