PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

19 March 2019

PUSTAKA LAMAHOLOT_ATA KIWAN


 Judul                                 : Ata Kiwan
Penulis                               : Ernst Vatter
Penerbit                             : Nusa Indah
Terjemahan dari          : Ata Kiwan – Unbekannte Bergvölker im tropischen     Holland (Leipzig: 1932)

Ata Kiwan merupakan sapaan yang diberikan kepada masyarakat etnis Flores Timur dan Lembata sebelum masuknya pengaruh modernisasi. Etnis ini juga dikenal dengan sebutan Lamaholot. Ciri-ciri fisik anggota masyarakat etnis ini adalah berambut keriting dan berkulit gelap. Di samping itu, masyarakat ini sangat kental menjaga nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang terpadu dalam ikatan mesra melalui hubungan keagamaan dan pemerintahan. Fakta empiris ini memberi gambaran yang benderang bahwa pada zaman mondial ini, khazanah budaya masih menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan luhur sehingga sangat perlu dijaga, dirawat, dipelihara, dan dikenang dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Buku ini mengupas khazanah budaya dalam peradaban masyarakat Flores Timur (Lamaholot) yang pada zaman purbakala merupakan salah satu daerah Kepulauan Sunda Kecil yang kini ‘hampir tidak dikenal orang! Ata Kiwan memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan cikal bakal nilai-nilai khazanah budaya yang sampai saat ini masih melekat erat dalam diri ‘Ata Kiwan Modern’ – masyarakat Flores Timur dan Lembata. Merebak dan meluasnya peradaban modern tidak serta merta mementahkan Ata Kiwan yang memegang teguh adat dan kebiasaan yang merupakan simbol keluhuran martabat Ata Kiwan. Hal ini dapat dilihat dari cara dan proses mengakui adanya yang ‘lebih tinggi’, menghidupi kehidupan hingga melepaskan kematian seseorang dan bagaimana memelihara dan mencintai alam yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Ata Kiwan.

Untuk membantu pembaca berkenalan lebih mendalam tentang Ata Kiwan – masyarakat Flores Timur dan Lembata, buku ini coba memaparkan berbagai gambaran transparan tentang ciri-ciri, adat, kebiasaan, hubungan masyarakat dengan agama, pemerintahan, dan alam serta nilai-nilai hidup lainnya dalam masyarakat Flores Timur dan Lembata yang ‘hampir tidak dikenal orang. Oleh karena itu, buku ini layak dijadikan referensi dalam mempelajari, mengenal dan memahami khazanah budaya dan peradaban bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Flores Timur khususnya. (Toko Buku Daun Lontar)

No comments:

Post a Comment