PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

24 July 2018

DARI KAMAR KE KAMAR


DARI KAMAR KE KAMAR

I
Julia,
malam itu
saat petak-petak tubuh kita dirundung kemarau
yang sendiri
kita menanak bulir-bulir rindu di tungku asmara
Aku memintamu mencicip dari bibirku
Dan kita bertukar lapar

Lama sudah kita baringkan sepi di pondok tidur
sejak aku memilih melaut
dan engkau menabur di ladang
Kelak bertemu di sungai waktu

II
Lekas-lekas kita bangunkan sepi
karena rindu telah matang dipanggang jarak dan waktu
"Kecaplah, tak ada hidangan selain kita
yang sendiri-sendiri.
Teguklah, tak ada cawan yang diangkat
Selain sisa malam yang memabukkan“

VL, Sankt Augustin, 16 Juli 2018


03 July 2018

TOBA

TOBA


Di danau ini aku belajar memeluk gelombang
Digulungnya lembar- lembar rindu yang belum tuntas kau baca

Di danau ini aku belajar mencium bibir pantai
Ditinggalkan basah pada jantung karang

Di danau ini aku belajar memandang jejak-jejak ombak yang silam
Diciptanya jarak-jarak tanpa alamat
Kepadanya tanganku melambai lesu

Di danau ini aku belajar mendengar angin
Dihanyutkan nama dan salammu antara buih-buih mencengkeram

Di danau ini aku belajar menyusuri wajahmu berpasir
Tergores kenangan demi kenangan

Di danau ini aku belajar menggaram duka
Diiris pisau jarak menembus rusuk-rusuk karang

Di danau ini aku belajar menebar jala
Yang pernah kita sulam di Simarjarunjung
Menabur kembang yang kita tanam di Sapo Juma Tongging

Di danau ini aku belajar mencintai badai yang menyimpan tangis
Mengerang di dasar rumahmu abadi
Mengegenang di jalan samudera menuju sana
Menggetarkan batu-batu rindu
Melengking ayat-ayat doa yang tercecer di buritan hidup:

Requiem aeternam dona eis, Domine,
et lux perpetua luceat eis.


Sankt Augustin, 02 Juli 2018

Foto: FB_Birgaldo Sinaga