Julia,
enam tahun sudah kita tak bertemu di musim yang putih-putih
Membelai pipimu merah menimang dingin yang berguguguran
Mengejar angan yang berkeliaran bersama angin dan hujan
Lalu ingin beristirahat di bawah kelopak mata yang menopang
beku embun
Kini aku bertandang ke ruang matamu
Melumat bibirmu hingga luka, ya karena aku adalah musim
percintaan
yang mengetuk luka di ambang waktu
Merayap ke bukit-bukit dadamu yang bergurun-gurun dalam
puasa:
„Peluklah aku hingga tiada“
VL_Februari 2018
No comments:
Post a Comment