Foto: Jagung Titi_Pictame |
Julia,
ijinkan aku larutkan wajahmu
dalam secangkir kopi pagi ini
juga sehelai jiwamu
ingin kukecap pada sekerat roti
Aku tak lagi punya „jagung titi“
Karena tungku telah lama sepi dipadam zaman
Dan tembikar warisan itu telah dibawa pergi
Di lahan petani telah ditabur benih-benih onani
Orgasme politik penuh utopi
Sejak itu ibu hanya menanak batu
Merebus nasib nasib yang pahit membeku
Memanggang sisa-sisa mimpi yang basi
Dan ayah hanya mencangkul matahari
Karena hujan terperangkap di lubang tambang penuh benalu
Julia,
Terima kasih kamu telah membuat pagiku hangat
Ketika sisa-sisa mimpi membuat kopiku terasa dingin dan pahit
Semoga aku menjumpai lagi wajahmu di dasar cangkir kopi
Di mulut cangkir aku menanti
Dengan bekas bibirmu yang masih melekat
VL_17.01.2017
*Jagung titi: makanan khas masyarakat Flores Timur dan Lembata;
biasanya dihidangkan saat sarapan dan saat minum sore, juga sebagai hidangan
untuk para tamu: biasanya dihidangkan bersama sayur rumpu rampe (daun singkong,
bunga pepaya, buah pepaya, dll yang ditumis). Bahan dasar jagung titi adalah
jagung yang disangan dalam tembikar tanah lalu dipipihkan dengan lempeng batu
(Besar dan kecil). Disebut „Jagung titi“ karena dipipihkan secara manual dengan
tengan manusia.
No comments:
Post a Comment