PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

28 February 2016

KEPADA JULIA

KEPADA JULIA
Julia,
Gita Natal „Malam Kudus“ telah kita nyanyikan
bersama dawai-dawai musim dingin yang hingga kini
belum meninggalkan jejak salju di rahim kota
Tirai Tahun Baru juga telah kita lucuti
di bawah kembang api yang meleleh bersama aliran darah kita
yang teramat dingin hingga ke telaga nurani
Tapi aku merasa, sepertinya tidak ada yang berubah di sungai waktu,
sebagaimana kata Pengkhotbah: „tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.“
Bukan maksud aku menegasi Filosofi panta rhei kai uden menei-nya Herkleitos
yang mendefiniskan perubahan-perubahan di alam semesta:
“semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap.
Dan seseorang tidak dapat turun dua kali ke sungai yang sama“.
Kamu tahu Julia,
Hingga detik ini koran-koran terus mengabarkan kematian
akibat perang dan teror
Gelombang Radio terus memberitakan berbagai krisis yang melanda bumi,
mulai dari krisis ekonomi hingga krisis kemanusiaan
Siaran televisi juga masih menyajikan peradilan sesat atas nama uang dan kuasa
Ratusan anak meregang nyawa karena wabah penyakit dan busung lapar
Di kampung dan dusun-dusun terpencil
Ribuan rakyat kecil berkumur debu dan limbah pabrik
karena kurangnya persediaan air minum bersih
Lalu apa arti „Perubahan“: „adanya sesuatu yang sebelumnya tidak ada – dan
tidak adanya sesuatu yang sebelumnya ada“,
yang kau definisikan di penghujung tahun kemarin?
Kutub kehidupan masih bergerak ke arah yang sama
Dan orang-orang terus melakoni peran lama sebuah drama
Yang bukan ditulis dengan tangan dan ide sendiri
Karena jemari-jemari kebebasan telah dipasung,
nalar berpikir terjebak dalam amnesia kronis dan rekayasa sejarah
Julia,
sisipkan sebentar butir-butir salju di kepalaku
membendung didih gurun – membenam kerontang menantang
dan bantu aku temukan perubahan
Mari kita mengubah dan diubah dalam Dia

Sankt Augustin, Awal Januari 2016

No comments:

Post a Comment