PENULIS - AUTOR

My photo
Gera, Thüringen, Germany
Pernah Belajar Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Sekarang Mahasiswa pada Philosophisch-Theologische Hochschule SVD St.Augustin - Jerman

SUARA - KODA

KODA

Pana mai tada lewung, gawé mai tiru tana.
Pana éka sépat lewo, gawé éka sigan tana.

Gelekat tuén Lera Wulan, gewayang golén Tana Ékan.
Beta doré doan-doan, bauk tematan léla-léla.
Nubung nala méi menung, barang nala raa loma.

23 May 2013

SYAIR UNTUK YANG TERKASIH


SYAIR UNTUK YANG TERKASIH

Yang terkasih…
Oleh Sang Berbelas Kasih,
Hanya dengan mencelupkan pena dalam kerontang batin yang mengering
Atasan kanvas telah membuat rajutan ilham yang bersemayam dalam cangkangnya
Namun…sgala perangai masih menghalangi kemegahannya
Emas bertahta dalam podium pengasihannya
Sampai tiada seorang pun menyadarinya…tidak pula dia…

Vas terukir bunga berembunkan namanya
Indahnya kureguk hanya dengan sayunya tatapan
Arti dari nuansa bening yang menggeliat dalam kuburan jiwaku
Nyaris tak terjamah siapapun juga
Namun menggugah insan siapapun juga
Elok kian hingga tak jenuh
Yang jenuh hanyalah dari kejenuhannya…


Setianya dia menyenangkan orang
Oleh rasa yang tak kunjung padam
Darah pun menyibak sgala angkara kemurkaan
Alirannya membekas hingga dia tak sesempurna sang Ilahi…

Langkahnya tak terduga
Entah kemana pula dia kan pergi…
Yang di benak hanyalah sosok yang terkasih
Namun keyakinannya akan yang terindah dari sgala yang terindah.


Sebuah tulisan untuk yang terkasih
Meski jauh namun dia terasa begitu dekat
Segala yang tlah diraih dan akan dicapainya ‘kan slalu ku doakan.
Karena sukacitamu adalah sukacitaku dan dukacitaku adalah dukacitaku juga. Bila air mataku mengering, pinjamkanlah aku air matamu oleh karena pupilku telah mengering… pada dalamnya kerinduanku.


No comments:

Post a Comment