Layarkan mimpi pada angin
Hingga tidur terasa asin di buritan dingin
Dan laparmu berenang di riak-riak samudera batin
Mencari-cari seperti ikan
Tak lagi punya terumbu karang untuk kawin
Terkapar di antara angin-gelombang memanggil-manggil
Lelah mengeja bintang yang sulit diterjemahkan dengan bibir
batil
Apalagi di rumah laut yang telah lama degil
Cinta akan bidukmu, menenggelamkan raga
Menyeberang jarak rindu dari dermaga ke dermaga
Karena hidup adalah persinggahan yang sementara
Menuju muara tak terkira (!?)
Meski pasang-surut kadang tak mesra
Menebar jala untuk gurita
Dan aku terkenang pada Guru berseru:
„… jadilah penjala manusia“
01. August
Foto: kireinabilqisty.com
No comments:
Post a Comment