DALAM KABUT
(Mengenang
Korban Taufan di Filipina)
Tatap redup dalam tebal kabut
Tiada yang mampu tahu
Atau
berani menebak
Kota
kecil di balik kabur alam
Angin
tak dapat lagi kau gubah
Kisahmu
sulit kuduga
Tiada
lolong anjing, bahkan burung gagak pun diam …
Langkah
jadi basa dalam uap menggantung
Keheningan,
yang sebenarnya tidak begitu akrab
Kembali
menghampiri kuping
Aku
makin gemetar
Menyeka
lembab basah pada kening
Pohon
meranggas daun
Menghening
cipta di taufan menampar
Kunci pintu rumah patah dan tirai tak lagi
membias remang,
Menyalami kehidupan yang telah lama
dipercaya
Kota
jadi taman jiwa-jiwa hilang
Kita
masih berdiang pada mentari
Meski
tebal kabut dan malam panjang
Meski
angin datang memburu!?
Sankt Augustin, 14.11.2013
No comments:
Post a Comment