DAUN MUSIM
GUGUR
Coba
kau dengar angin mendesing
Menulis lagu pada warna warni helai daun
Tentang
matahari yang kau junjung kemarau silam
Tentang
bening embun di kuntum semi
Coba
kau tangkap derik patah pada ranting
Seakan
tiada daya menopang kemarau hidupmu
Dan
sehelai daun luruh lagi dalam sepi
Jatuh
di keningmu mengendap gelisah
Musim
gugur kehilangan lagi selembar daun
Dan
tentu akan gugur lagi yang lainnya
Seperti
bulir air matamu yang tak pernah mengering
Tatkala
badai menerpa di kerapuhan insan
Kau
mengajakku lagi
Memandang
dedaunan yang masih bergayut pada ranting
Sebelum
malam-malam kita menjadi panjang
Dan
langit kamar kita bertabur dingin salju
Sehelai
daun jatuh lagi….
Dan
kau berbisik ke telingaku
„Itu
untukmu“…
Aku
hanya diam – tak tahu,
Apa
yang bisa aku buat dengan sehelai daun musim gugur?
Sankt
Augustin, 22 Oktober 2013