MIMPI
Kala itu
rohku tertidur dalam baranya api
Dalam sebuah
jeruji yang mewah tentunya…
Dalam bunga
tidurku, aku dikunjungi banyak orang
Hingga aku
tersentak kaget, malaikat dan iblis pun bersua denganku.
Aku
mengucapkan doa lama dan malaikat menjadi bosan
Aku
mengerjakan dosa lama dan iblis pun meninggalkanku.
Kala itu
maut mulai meletakkan jari-jari lembutnya
pada pelupuk
mataku yang kaku..
murkaku
mulai muak dengan semuanya
seketika aku
bangun dari peluhku yang membatu.
Pagi
berganti hari, malam kan menjelang
Setia sebuah penantian, meski
tak kujelang.
Pagi
berganti hari, malam kan menjelang
Kasih adalah
memberi, meski tak diberi.
Penantian yang berbuah
pengharapan
Pengharapan yang beranakkan pemberian
Pemberian yang tak
mengharapkan pembalasan.
Puisi ini bercerita tentang
seorang yang tengah berputus asa, hingga dia melakukan kejahatan yang membawa
dirinya pada sebuah tembok jeruji yang berdiri kekar, sebuah tempat yang biasa
saja bahkan menjadikan istana baginya. Hingga suatu malam dia bermimpi, mimpi
yang membawanya diantara gerbang surga dan neraka, hatinya tidak juga luluh
ketika malaikat dan iblis datang mengunjunginya. Hingga bayang-bayang maut
datang menghampirinya di saat dia mulai sakit sebagai akibat dari ulahnya.
Sepertinya naluri manusia lebih takut terhadap kematian ketimbang segalanya.
Dia pun terbangun dari
tidurnya, dan mulai menjajaki sebuah hari yang baru, hari yang penuh penantian,
meski sesekali hatinya masih bimbang dalam ketidakpercayaan karena kebahagiaan
tak kunjung datang. Meski demikian, tetap muncul harapan di dalam hati
kecilnya. Pengharapan akan datangnya Sang Kasih, Kasih diatas segala kasih,
yang menuntun dan mengajarkan padanya untuk memberi dan menolong sesamanya
tanpa mengharapkan balasan. Dengan memberi tanpa mengharapkan balasan, tidak
akan membuat manusia berputus asa, karena dia yakin meski harus bersusah susah
dengan percuma dan telah menghabiskan kekuatannya dengan sia-sia dan tak
berguna, namun haknya terjamin pada Tuhan dan upahnya pada Allah yang hidup
(Yes 49:4).
No comments:
Post a Comment