DI PERAPIAN
terseok-seok pada lelorongan
yang telah kuretas lama sudah
atas nama sebuah pencaharian
dan hasratku terbentur
pada palang apimu
Katamu
tapakku membuncah nanah
dari pori-pori ketulian
ada kerikil yang masih tertinggal pada lekuk jejak nafas
dan labirin manusiawiku
tersobek sematan onak
Kutekuk kesal pada perisaimu
kutanggal hati yang telah koyak
kukatup rindu pada diri
ingin bersamamu dalam tidur malamku
mengejar mimpi malam kemarin yang belum usai
dan serat budiku tersangkut pada pucuk-pucuk keterbatasan
memahami keagungan cintamu
Aku di perapianmu
malam dingin ini
Malam Anbetung,
Sarkofagus St. Arnoldus Janssen di Steyl - Belanda Sankt Augustin, 030211
No comments:
Post a Comment